Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan Mengawal Pesta demokrasi

    Mahasiswa Sebagai Garda Terdepan Mengawal Pesta demokrasi

    PANGANDARAN JAWA BARAT - Jelang 11 tahun berdirinya kabupaten Pangandaran, mahasiswa dituntut untuk aktif mengawal demokrasi agar tidak dikhianati, sebagai bentuk penghargaan terhadap pendahulu dan Founding Father yang telah memperjuangkan berdirinya kabupaten Pangandaran.

    Kebebasan berpendapat dan bersuara harus digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum dan menjunjung tinggi norma norma yang berlaku.

    Kondisi mahasiswa saat ini sudah bebas dalam berekspresi dan menyatakan pendapat termasuk melalui media sosial. Disinilah mahasiswa harus tetap menjalankan fungsinya sebagai kontrol sosial agar penyelenggaraan pemerintahan dan penyelenggaraan pesta demokrasi tidak kebablasan. 

    "Tugas kita saat ini adalah mengisi kebebasan tersebut dengan hal yang positif dan konstruktif".

    Upaya pengawalan pesta demokrasi juga menjadi ajang penentu dalam penentuan nasib daerah dan masyarakat lima tahun ke depan. Apabila pemuda berpendidikan dengan label mahasiswa apatis terhadap isu-isu pemilu maka menurunlah kepercayaan masyarakat terhadap kaum midle class itu.

    Terlebih generasi milenial dan generasi Z saat ini menjadi mayoritas pemilih. Maka upaya sadar dan terus bersuara untuk perbaikan laju demokrasi merupakan keniscayaan yang senantiasa di gaungkan oleh pemuda.

    Pesan-pesan tentang pemilu yang biasanya banyak terdistorsi oleh media yang tidak bertangggungjawab juga mesti diluruskan dan disampaikan dengan jelas kepada calon pemilih agar tidak menyesal selama lima tahun kedepan.

    Peran mahasiswa sebagai kontrol, pemantau/pengawas, penjaga etika dan sistem demokrasi agar tidak tercedrai.
    Dengan menjalankan peran-peran ini, mahasiswa dapat membantu menjaga sistem demokrasi dari potensi penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, dan ketidakadilan. Ini merupakan tanggung jawab penting dalam membangun masyarakat yang adil dan demokratis.

    Mahasiswa juga harus berperan sebagai fasilitator dan tidak anti politik justru mahasiswa sebagai penggerak pendidikan politik masyarakat untuk hak haknya dalam demokrasi. 

    Fungsi mahasiswa sebagai generasi pemimpin dimasa yang akan datang juga mengharuskan mahasiswa turun langsung dan menjadi bagian dalam pendidikan politik bagi masyarakat dan pemilih pemula. 

    Maka mahasiswa wajib hukumnya terlibat dalam politik dan menjadi garda terdepan dalam mengawal pesta demokrasi pemilu 2024 di kabupaten pangandaran.

    Oleh : Najmul Umam 
    Ketua Komisariat PMII STITNU Al Farabi Pangandaran.
    Selasa 26 September 2023.

    pangandaran jawa barat
    Anton Atong Sugandhi

    Anton Atong Sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Wabup Turut Resmikan Kantor Fungsional BJB...

    Artikel Berikutnya

    Pimpinan dan Redaksi Jurnalis Indonesia...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah
    Hidayat Kampai: Kisah Dunia Akademik yang Terkontaminasi Ulah Para Bahlul
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari
    Hidayat Kampai: Ketika Nada Terlarang Mengusik Fokus Siswa

    Ikuti Kami